Gubernur Lampung Lantik Bupati Way Kanan Ayu Asalasiyah


BANDARLAMPUNG---Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal melantik dan mengambil sumpah jabatan Ayu Asalasiyah sebagai Bupati Way Kanan, Provinsi Lampung, bertempat di Balai Keratun Lantai 3, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (10/06/2025).

Prosesi pelantikan ini merupakan bagian dari tindak lanjut atas wafatnya Bupati Way Kanan sebelumnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.3-2366 Tahun 2025, Ayu Asalasiyah, S.Ked., secara resmi dilantik sebagai Bupati Way Kanan oleh Gubernur Lampung. Untuk diketahui, Ayu Asalasiyah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Way Kanan sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan bagian dari proses konstitusional yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kehormatan. Gubernur mengingatkan bahwa jabatan kepala daerah bukan semata-mata kehormatan, tetapi juga amanah besar untuk mengabdi dan bekerja sepenuh hati bagi masyarakat.

"Menjadi kepala daerah bukan hanya soal jabatan dan kehormatan, tetapi juga amanah besar untuk mengabdi dan bekerja sepenuh hati bagi rakyat. Tanggung jawab sebagai Bupati mencakup tugas-tugas penting, Semua itu harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan semangat pelayanan kepada masyarakat," ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Perencanaan pembangunan lima tahun ke depan tidak boleh berjalan sendiri, melainkan harus menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Lampung, guna mendukung tercapainya visi Lampung Maju Menuju Indonesia Emas 2045," tegas Gubernur.

Visi tersebut mencakup tiga arah besar : pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif; kedua, memperkuat kualitas dan produktivitas sumber daya manusia; serta ketiga, membangun masyarakat yang beradab, adil, dan berkelanjutan.

Kemudian terkait peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, Gubernur Mirza menyampaikan tanggung jawabnya dalam mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di kabupaten/kota, termasuk melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Gubernur juga menekankan pentingnya membuka ruang komunikasi yang aktif antara Pemerintah Kabupaten Way Kanan dengan Pemerintah Provinsi Lampung maupun Pemerintah Pusat, agar program pembangunan dan pelayanan publik dapat berjalan efektif.

Dalam hal manajemen aparatur sipil negara (ASN), Gubernur mengingatkan bahwa Bupati Way Kanan sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian memiliki tanggung jawab dalam membina ASN berdasarkan sistem meritokrasi. Selain itu, Gubernur juga mengingatkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang melarang kepala daerah melakukan penggantian pejabat struktural dalam enam bulan pertama masa jabatan, kecuali atas persetujuan tertulis Menteri Dalam Negeri.

"Maka dari itu, saya harapkan Ibu Bupati tidak terburu-buru melakukan rotasi jabatan. Lakukan pembinaan yang tepat, ciptakan suasana birokrasi yang harmonis dan produktif," imbau Gubernur.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat, turut diserahkan surat tugas kepada Plt. Ketua Tim Penggerak PKK, Plt. Ketua Dekranasda, dan Plt. Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Way Kanan. Gubernur berharap pelaksana tugas tersebut dapat segera menjalankan peran dalam mendukung program kesehatan keluarga, pemberdayaan masyarakat, serta kemajuan ekonomi kreatif di Kabupaten Way Kanan. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).

Ketua DPRD Lampung Dukungan Kebijakan Pemprov Gratiskan Biaya Sekolah


Bandarlampung : Ketua DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Giri Akbar, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemprov Lampung yang akan menggratiskan seluruh biaya pendidikan jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri mulai tahun ajaran 2025/2026. Salah satu poin utama dalam kebijakan tersebut adalah penghapusan total pungutan uang komite yang selama ini masih dibebankan kepada orang tua siswa.

Ahmad Giri Akbar menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya strategis untuk menjamin hak dasar warga negara atas pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Lampung. “Sudah sepatutnya kebijakan sekolah gratis kita jadikan sebagai langkah strategis yang harus terus diperkuat dan dijaga keberlanjutannya,” ujarnya tegas, Sabtu (7/6/2025).

DPRD Lampung, kata Giri, berkomitmen tidak hanya dari sisi penganggaran, tetapi juga dalam pengawasan agar program ini benar-benar dijalankan dengan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Ia juga mendorong agar peningkatan kualitas pendidikan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sarana dan prasarana, kompetensi guru, hingga layanan pendidikan yang inklusif.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal telah mengumumkan kebijakan penghapusan uang komite sebagai bagian dari prioritas pembangunan sumber daya manusia unggul. Dalam arahannya kepada kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB negeri se-Lampung pada Kamis (5/6/2025), Gubernur menegaskan bahwa seluruh biaya operasional akan ditanggung oleh APBD. “Mulai sekarang, tidak boleh ada lagi pungutan uang komite. Segala kebutuhan sekolah akan kita bantu. Saya minta dukungan semua pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita,” ujar Gubernur.

Ia juga menyoroti rendahnya capaian pendidikan di Lampung. Dari 352 sekolah negeri, hanya 20 yang berhasil meloloskan siswa dalam UTBK tahun ini, sementara 49 sekolah bahkan tidak mengantarkan satu pun siswanya ke perguruan tinggi. Kondisi ini menjadi alarm serius bagi kualitas pendidikan di daerah. “Kalau anak-anak Lampung tidak kita siapkan sejak sekarang, mereka akan kalah bersaing,” tegasnya.

Gubernur juga meluncurkan sejumlah program lanjutan, termasuk pembentukan 35 sekolah unggulan di berbagai kabupaten/kota, pengenalan mata pelajaran pilihan seperti bahasa Jepang, Korea, dan Arab untuk kelas 12, serta pelibatan program CSR perusahaan untuk mendukung sektor pendidikan. Ia menetapkan tiga indikator keberhasilan kepala sekolah, yakni jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi, terserap di dunia kerja, dan yang menjadi wirausaha. “Saya titipkan masa depan Lampung kepada para kepala sekolah,” katanya.

Andika Wibawa Sambangi Rumah Duka Korban Diksar Mahepel Unila


Bandarlampung : Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Dapil Bandar Lampung, Andika Wibawa SR, bersama Anggota DPR RI Ruby Chairani dan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung Aderly, menyambangi rumah duka almarhum Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila), yang diduga wafat usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Lingkungan (Mahepel) pada November 2024 lalu.

Kunjungan ini dilakukan pada Selasa (3/6/2025) sebagai bentuk dukungan moril dan ungkapan duka cita dari Partai Gerindra kepada keluarga korban. Pratama diketahui merupakan anak laki-laki satu-satunya dan anak pertama dalam keluarga.

“Kami dari Partai Gerindra menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kami berharap keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Andika Wibawa.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar kasus ini segera mendapatkan kejelasan hukum melalui proses yang transparan dan adil.

“Permasalahan ini harus cepat terang benderang. Jika memang ada pihak yang bersalah, kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Ini bukan sekadar persoalan hukum, tapi juga soal rasa kemanusiaan,” lanjutnya.

Andika juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan kegiatan Diksar, ospek, maupun bentuk perploncoan lainnya di lingkungan pendidikan, yang dinilai rawan menimbulkan kerugian, bahkan korban jiwa.

“Anak laki-laki semata wayang, satu-satunya, tiba-tiba meninggal. Terlepas dari siapa benar dan salah, kita tidak boleh menutup mata. Kami mendengar langsung harapan dari ibu korban agar kejadian ini tidak menimpa orang tua lain di masa depan,” ungkapnya.

Ia mengingatkan bahwa meski kegiatan seperti ospek kerap dianggap sebagai bagian dari pembentukan karakter dan pengenalan kampus, namun tidak boleh ada tindakan yang berisiko atau merugikan peserta.

“Kalau kegiatan seperti ini dianggap penting, pastikan tidak ada tindakan yang melampaui batas. Kalau tidak perlu, lebih baik ditiadakan. Dari TK saja sekarang sudah muncul kasus bullying. Maka pengawasan guru, dosen, dan penyelenggara kegiatan harus ketat. Jangan sampai ada korban berikutnya,” tegas Andika seperti dilansir lampung way.

Ia berharap proses hukum berjalan lancar dan kasus ini segera tuntas, sehingga semua pihak, terutama keluarga korban, dapat memperoleh keadilan dan ketenangan. (*)

Fauzi Heri Bicara Soal Makna Idul Adha


Bandarlampung : Dalam suasana penuh khidmat Hari Raya Iduladha 1446 H, Fauzi Heri, Anggota DPRD Provinsi Lampung sekaligus Koordinator Wilayah (Korwil) Partai Gerindra Kota Bandar Lampung, menunjukkan keteladanan nyata dalam menjalankan ajaran Islam secara kafah dengan menunaikan ibadah kurban. Tahun ini, ia berkurban satu ekor sapi dan satu ekor kambing, sebagai bentuk keikhlasan dan kepedulian terhadap sesama.

Daging kurban yang telah disembelih kemudian dibagikan secara langsung kepada masyarakat sekitar, para tetangga, konstituen, tim pendukung, serta warga yang membutuhkan. Tidak ada sekat dalam distribusi; semua dibagi merata dengan asas keadilan dan keberkahan.

Fauzi Heri menjelaskan bahwa makna berkurban bukan semata soal ritual, tapi tentang ketulusan hati dan kepatuhan kepada Allah SWT. Ia menyebut, semangat berkurban harus mengakar dalam jiwa setiap Muslim, terlebih bagi mereka yang memiliki kelapangan rezeki.

“Kami meneladani Nabi Ibrahim AS, yang dengan ikhlas dan penuh ketaatan bersedia mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya demi ridha Allah. Dalam konteks saat ini, makna itu kami wujudkan melalui berbagi kepada masyarakat,” ujar Fauzi Heri saat ditemui usai prosesi penyembelihan hewan kurban, di Sukarame, Jumat (6/6).

Menurutnya, pengorbanan sejati tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga waktu, tenaga, dan perhatian kepada masyarakat. Ia menegaskan, Islam yang dijalankan secara kafah (menyeluruh) menuntut umatnya untuk tidak hanya memperhatikan ibadah individual, tetapi juga kepedulian sosial dan keadilan ekonomi.

“Berbagi adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual kita, terutama sebagai wakil rakyat. Kami ingin memastikan bahwa keberkahan Iduladha ini bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat di sekitar kita,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fauzi Heri menekankan pentingnya menjadikan momen Iduladha sebagai refleksi sosial dan spiritual. Menurutnya, berkurban bukan hanya kewajiban agama, tapi juga panggilan jiwa untuk membuktikan cinta kepada sesama.

“Ketika banyak saudara kita masih berada dalam keterbatasan, maka bagi yang mampu, berkurban bukan lagi pilihan, tapi sebuah keharusan,” tuturnya seperti dilansir lampung way.

Sebagai kader Partai Gerindra, Fauzi Heri juga memperlihatkan bahwa nilai-nilai sosial, keagamaan, dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan dalam politik. Kurban yang dilakukannya menjadi simbol bahwa politik yang benar adalah politik yang membangun dan memberdayakan.

Dengan semangat kurban, Fauzi Heri berharap dapat terus menjadi jembatan antara aspirasi rakyat dan kebijakan publik. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat solidaritas sosial dan menjadikan Iduladha sebagai momentum untuk saling berbagi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

DPRD Lampung Sikapi Sarana dan Prasarana Ratusan Sekolah


Bandarlampung -  Sebanyak 497 sekolah di Provinsi Lampung dilaporkan belum memiliki fasilitas toilet hingga tahun 2024. Data mengejutkan ini dirilis oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan mencakup seluruh wilayah di 15 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Temuan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya datang dari anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa. Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan nyata, karena menurutnya keberadaan toilet bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi menyangkut kesehatan dan martabat peserta didik.

“Toilet yang bagus itu untuk kesehatan dari anak-anak kita. Tidak bisa dianggap sepele,” ujar Andika saat diwawancarai, Senin (16/6).

Andika menekankan bahwa toilet harus menjadi ruang yang bersih dan layak, bukan sumber penyakit atau ketidaknyamanan. Ia menyayangkan masih adanya anggapan bahwa toilet adalah tempat kotor yang tak perlu mendapat perhatian khusus.

“Toilet itu bukan jadi tempat yang jorok, harus rapi. Toilet itu harus layak digunakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran secara khusus guna membangun dan merenovasi fasilitas toilet di sekolah-sekolah. Ia juga mengingatkan agar pelaksanaan pembangunan toilet mengacu pada standar teknis yang ditetapkan kementerian terkait.

“Perbaikannya itu harus sesuai dengan speknya. Jangan sampai dibangun asal-asalan, nanti rusak lagi dalam waktu dekat,” tambah Andika.

Dengan jumlah sekolah tanpa toilet yang hampir mencapai 500, politisi Gerindra ini menilai jika masalah ini tak bisa lagi ditunda. Ia menyerukan agar pemerintah berhenti bersikap permisif terhadap kondisi yang merugikan hak dasar anak untuk belajar dalam lingkungan yang sehat dan manusiawi. (LW)

Novendra Fahtian Bahri Juara I 02SN Karate Kota Bandar Lampung


Bandar Lampung, -Pelajar kelas 2 SMP IT Ar raihan, Novendra Fahtian Bahri, meraih juara seleksi program Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat  SMP Kota Bandar Lampung. Novendra yang diasuh pelatih Surahman MPd, akan menjadi perwakilan O2SN Provinsi Lampung.

Cabang olahraga karate dalam gelaran O2SN tingkat Kota Bandar Lampung berlangsung semarak dan sangat ketat. Dengan penuh sportivitas kegiatan digelar sebagai bagian dari seleksi awal bagi para pelajar SD dan SMP yang memiliki bakat di bidang seni bela diri.

Total peserta tahun 2025 ada 116 peserta yang turut ambil bagian, terdiri dari 70 siswa SD dan 46 siswa SMP. Para peserta berasal dari seluruh 22 kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung. Kehadiran tersebut menjadikan karate sebagai cabang olahraga semakin diminati di kalangan pelajar.

“Kegiatan kita hari ini diikuti oleh peserta dari SD dan SMP, seluruhnya cabang karate. Antusiasme luar biasa terlihat sejak pagi, karena memang event ini sangat ditunggu-tunggu, baik oleh pelajar maupun pihak sekolah,” ujar koordinator pertandingan, Rini Khoiriyah di Gor Mini, PKOR Way Halim Bandar Lampung, Rabu 4 Juni 2025.

Sementara itu, pertandingan hanya mempertandingkan nomor kata, setiap peserta tampil satu per satu, lalu mendapatkan penilaian dari juri berdasarkan kualitas teknik dan ketepatan gerakan.

"Penilaian dilakukan menggunakan sistem skor. Juri memegang pita merah dan biru, dan nilai tertinggi menjadi pemenang. Ditetapkan juara 1, 2, dan 3 bersama untuk setiap kategori,” ucapnya.

Selain itu, ajang O2SN menjadi wadah pembinaan sekaligus sarana pemetaan potensi atlet. Juara dari tingkat kota akan dikirim untuk mewakili Bandar Lampung ke tingkat provinsi, membuka jalan menuju level nasional bahkan internasional.

"Dari ajang seperti ini kita bisa menemukan bibit atlet yang nantinya bisa dibina lebih serius. Harapannya mereka bisa berkontribusi membawa nama baik daerah di kancah yang lebih tinggi,” katanya. (Lis)

Walikota Bandar Lampung Salurkan 93 Hewan Qurban


Bandar Lampung- Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H dengan menyerahkan sebanyak 93 ekor hewan qurban untuk Masyarakat Kota Bandar Lampung, 93 Hewan Qurban terdiri dari 55 Sapi dan 38 ekor Kambing.

Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, tujuan ibadah qurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub), mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS, serta sebagai bentuk kepedulian sosial dengan membagikan daging kepada yang membutuhkan.

”Momentum ini harus menjadi pengingat bagi kita semua, terutama sebagai pemerintah, untuk senantiasa hadir dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya Kota Bandar Lampung,"jelas Eva Dwiana, Kamis 5 juni 2025.

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyebutkan 93 hewan qurban tersebut seluruhnya telah disalurkan.

"Jadi sudah kita distribusikan ke Mushola, Masjid, serta Pondok Pesantren di Kota Bandar Lampung. Semoga setiap tetesan darah hewan qurban menjadi wasilah turunnya rahmat dan keberkahan bagi Kota Bandar Lampung yang kita cintai," tutup Eva Dwiana.(rls)

Anggota DPRD Lampung Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

 


Pringsewu — ‘Hari ini, tidak bisa dipungkiri nilai-nilai Pancasila mulai terkikis dan memudar, khususnya dari diri kita masing-masing. Misalnya, jiwa gotongroyong dilingkungan sudah mulai pudar’ demikian disampaikan, Agus Priyadi, (Narasumber), saat menjadi pemateri Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, dihadapan Warga Desa Kresnomulyo, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu. Rabu (04/06/2025).


Melalui kegiatan Sosialisasi Pancasila yang digelar oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung, Mohammad Reza. Pihaknya berharap, budaya bangsa dalam hal ini semangat gotongroyong royong dapat kembali membudaya. Sehingga, nilai-nilai Pancasila ditatanan masyarakat kembali menguat.


“Pengamalan dari lima sila yang ada, sangat penting. Karena, mendidik dan membudayakan nilai-nilai Pancasila harus sejak dini. Khususnya pada anak-anak kita,” kata Agus.


Lebih lanjut Agus menuturkan, Pancasila, adalah lima dasar yang merupakan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang berbeda dengan negara-negara lain. Bnyak negara menggunakan ideologi liberal, komunis dan yang lainnya.


“Pancasila berbeda dengan ideologi bangsa lain. Karena, dalam lima sila yang ada, telah mengatur dan mengakomodir semua unsur baik agama, suku, budaya, ras, dan golongan,” ujarnya.


Selain itu, Agus melanjutkan. Pancasila dipandang pas untuk di jadikan dasar negara Indonesia. Karena, fungsi Pancasila dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Artinya, hilangkan dan abaikan hal-hal yang bertentangan dengan paham Pancasila. Karena, penyebab terkikisnya nilai-nilai Pancasila sangat banyak. Diantaranya :


Paham radikal, yaitu gerakan yang ingin mengganti Pancasila.

Informasi Hoax, salah satu medianya adalah HP.

Globalisasi, lewat media HP.

Tanpa kita sadari masuk dan tersebar lewat HP yaitu Budaya. Contohnya, Tiktok,

Prilaku korupsi.

“Saya yakin, masyarakat Kresnomulyo dapat terhindar dari paham diluar Pancasila,” tegasnya.


Ditempat yang sama, Ahmad Admudin (Narasumber ke-2) mengatakan dari sisi wawasan kebangsaan para ibu dan bapak yang hadir dalam kegiatan sosialisasi Pancasila merupakan wujud pengamalan nilai-nilai wawasan kebangsaan.


Pada hari ini, ibu- bapak sudah hadir dalam kegiatan pemerintahan melalui sosialisasi Pancasila. Tentu, ini adalah wujud dari wawasan kebangsaan.

Cinta tanah air. Misal, wujud nasionalis adalah melantunkan lagu Indonesia raya. Kemudian, menjunjung tinggi kebijakan dari pemerintah.

Masyakat disini masih peduli dengan lingkungan, khususnya para ibu-ibu.

Menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah. Meski generasi saat ini sudah berbeda, tetap budaya daerah harus tetap dilestarikan.

“Mulai dari sekarang, kesadaran dalam diri. Kembali ditumbuhkan rasa peduli. Minimal, menjaga kebersihan lingkungan dan alam sekitar,” tegasnya seperti dilansir wartapost.

Anggota DPRD Lampung Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Kedaton


Anggota DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan pada Rabu (4/6), pukul 09.30 WIB, bertempat di Jl. Mawar LK 3, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Acara ini dihadiri oleh puluhan warga setempat yang antusias mengikuti jalannya kegiatan yang menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Drs. Didi Heryanto, seorang pemerhati pendidikan dan kebangsaan, serta Imam Santoso, SH, praktisi hukum yang juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan politik masyarakat.

Dalam sambutannya, Andika Wibawa SR menegaskan pentingnya kembali menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di tengah derasnya arus informasi dan tantangan globalisasi.

“Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga panduan hidup bangsa Indonesia. Kita perlu terus menghidupkannya dalam keseharian, terutama di tengah potensi perpecahan akibat isu-isu intoleransi, disinformasi, dan pergeseran nilai di masyarakat,” tegasnya.

Anggota DPRD Ajak Masyarakat Bandar Lampung Perkuat Persatuan


Bandarlampung  - Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan memperdalam pemahaman masyarakat terhadap Ideologi Pancasila, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan pada Rabu (4/6), pukul 09.30 WIB, bertempat di Jl. Mawar LK 3, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Acara ini dihadiri oleh puluhan warga setempat yang antusias mengikuti jalannya kegiatan yang menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Drs. Didi Heryanto, seorang pemerhati pendidikan dan kebangsaan, serta Imam Santoso, SH, praktisi hukum yang juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan politik masyarakat.

Dalam sambutannya, Andika Wibawa SR menegaskan pentingnya kembali menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di tengah derasnya arus informasi dan tantangan globalisasi.

“Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga panduan hidup bangsa Indonesia. Kita perlu terus menghidupkannya dalam keseharian, terutama di tengah potensi perpecahan akibat isu-isu intoleransi, disinformasi, dan pergeseran nilai di masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk aktif menjaga keutuhan bangsa dan menjadikan Pancasila sebagai kekuatan dalam membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.

Sementara itu, Drs. Didi Heryanto dalam paparannya menjelaskan bahwa pembinaan ideologi harus dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga dan sekolah.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal. Nilai-nilai kebangsaan harus menjadi bagian dari budaya masyarakat kita,” jelas Didi.

Imam Santoso, SH, menambahkan pentingnya pemahaman hukum dalam membangun wawasan kebangsaan.

“Wawasan kebangsaan tidak bisa dilepaskan dari kesadaran hukum. Masyarakat harus paham hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta menjunjung tinggi supremasi hukum,” ujarnya seperti dilansir lampung way.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana warga menyampaikan berbagai pertanyaan dan pandangan terkait kondisi sosial, tantangan ideologi bangsa, serta harapan mereka terhadap peran pemerintah dan wakil rakyat.

Dengan kegiatan ini, Andika berharap semangat kebangsaan dan cinta tanah air semakin tumbuh dan mengakar di masyarakat, serta menjadi fondasi kuat dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. (*)

Anggota DPRD Lampung Ajak Warga Terbanggi Besar Cinta Pancasila


Lampung Tengah : Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ni Ketut Dewi Nadi, menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Selasa (03/06), di Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Ni Ketut Dewi Nadi menekankan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter bangsa. “Pancasila bukan sekadar slogan. Ia harus hidup dalam keseharian kita. Dan itu dimulai dari keluarga. Perempuan, khususnya ibu-ibu sebagai pilar keluarga, memegang peran kunci dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat yang hadir untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ini menghadirkan dua narasumber penting yakni Wakil Bupati Lampung Tengah, I Komang Koheri, dan Ni Made Winarti. Keduanya memberikan perspektif mendalam tentang relevansi Pancasila dalam dinamika kehidupan modern.

Wakil Bupati Lampung Tengah I Komang Koheri dalam paparannya menyoroti tantangan ideologis di era digital. “Banyak informasi yang berseliweran di media sosial tidak sejalan dengan semangat Pancasila. Oleh karena itu, keluarga harus menjadi benteng pertama yang membekali anak-anak dengan nilai kebangsaan, toleransi, dan gotong royong,” tegasnya.